Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan terhadap masyarakat dapat diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan strategi perubahan sosial secara terencana yang ditujukan untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam proses pemberdayaan, masyarakat mendapatkan pembelajaran agar dapat secara mandiri melakukan upaya-upaya perbaikan kualitas kehidupannya. Dengan demikian, proses tersebut harus dilaksanakan dengan adanya keterlibatan penuh masyarakat itu sendiri secara bertahap, terus-menerus, dan berkelanjutan.
Pada Pemberdayaan pendekatan proses lebih memungkinkan pelaksanaan pembangunan yang memanusiakan manusia. Dalam pandangan ini pelibatan masyarakat dalam pembangunan lebih mengarah kepada bentuk partisipasi, bukan dalam bentuk mobilisasi. Partisipasi masyarakat dalam perumusan program membuat masyarakat tidak semata-mata berkedudukan sebagai konsumen program, tetapi juga sebagai produsen karena telah ikut serta terlibat dalam proses pembuatan dan perumusannya, sehingga masyarakat merasa ikut memiliki program tersebut dan mempunyai tanggung jawab bagi keberhasilannya serta memiliki motivasi yang lebih bagi partisipasi pada tahap-tahap berikutnya. Implementasi program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan ini dapat berdampak pada dua hal, yaitu :
Pertama, masyarakat menjadi bergantung pada program tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketergantungan adalah budaya, di mana masyarakat terbiasa berada dalam hirarki, birokrasi dan kontrol manajemen yang tegas, sehingga membuat merekaterpola dalam berpikir dan berbuat dalam rutinitas.
Kedua, masyarakat menjadi berdaya dan mandiri. Hal tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan program berdasarkan perspektif pemberdayaan masyarakat, yaitu meningkatkan kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya sistem administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok lain di dalam masyarakat.
Di tahun awal program kerja Kepengurusan RT.04 RW.02 difokuskan kepada Pengembangan SDM dan pemberdayaan Karang Taruna, dengan merintis Unit Usaha Berbasis Pemberdayaan Pemuda (Karang Taruna), serta Inisiasi Kampung Tematik Ramah Anak.
Juni 2021, Ditengah ketatnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat efek dari pandemi Covid-19, tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya. Perubahan sosial yang terjadi sangat cepat sporadis atau secara tiba-tiba dan tidak merata, membuat warga pasrah akan apa yang terjadi pada mereka.
Tingkat Pengangguran warga meningkat drastis, Pengangguran terbuka yang merujuk pada angkatan kerja yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan.didominasi oleh para remaja yang telah lulus SLTA dan Perguruan Tinggi yang yang telah lulus antara tahun 2019 sampai 2021 hal ini disebabnya terputusnya akses pekerjaan efek dari tidak menentunya kondisi saat itu.
Di segmen Setengah Pengangguran yang didominasi warga yang berprofesi sebagai tukang parkir, buruh harian lepas, kuli/tukang dalam bidang bangunan, juga terdampak dengan berkurangnya lahan parkir usaha yang dibatasi PPKM dan berhentinya proyek proyek pembangunan akibat perekonomian secara umum yang menurun.
Demikian halnya yang dialami oleh para Pengangguran Terselubung, Pengangguran ini adalah angkatan kerja yang sudah bekerja namun tidak bekerja secara optimal. warga yang berprofesi sebagai Sopir angkutan dan sopir ojek online, Orang-orang ini bekerja tetapi memiliki tingkat produktivitas yang rendah. sehingga berdampak pada penghasilan per harinya.
Berangkat dari keresahan ini, Pengurus RT.04 RW.02 menginisiasi berdirinya Kedai Kopi Ubyug,, untuk memberi kesempatan kepada Remaja pengangguran terbuka agar menjadi produktif,
baca juga : Kedai Kopi Ubyug : Kopi, Konco, Kongkow....
Oktober 2021, Bertepatan dengan hari sumpah pemuda pada 28 Oktober 2021, Karang Taruna arekpedal berkerjasama dengan Mahasiswa Desain Karya Virtual, Universitas Negeri Malang, mengadakan kegiatan "Mural Kombet" (simak selengkapnya di sini....👈) yang merupakan satu rangkaian acara Pameran Internasional Poster Posko Visual 2021 (https://poskovisual.com/past-projects/habitat), Bagi arekpedal kerjasama ini adalah langkah awal Inisiasi Kampung Tematik Ramah Anak di lingkungan RT.04 RW.02 Pekalongan Dalam.
Pemenuhan fasilitas anak semakin dibutuhkan untuk menunjang keberlangsungan hak anak untuk hidup disuatu kota khususnya dipermukiman padat penghuni. Mural yang bermuatan edukasi dipilih untuk menguatkan branding kampung (wajah kampung) sebagai lingkungan yang ramah dan layak anak, berawal dari kegiatan ini diharapkan kedepan pengurus RT beserta warganya memperhatikan tumbuh kembang anak yang ada di Lingkungan Pekalongan Dalam.
Berkaitan dengan kondisi hak-hak anak dilingkungan RT.04 RW.02, ada yang sudah dalam kondisi terpantau baik. Hak-hak anak tersebut terutama hak untuk mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan, hak kebebasan, hak memperoleh pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan seni budaya. Anak sebagai generasi penerus bangsa perlu dilindungi agar tumbuh berkembang menjadi generasi yang berkualitas, dan ke depan tidak menjadi beban. Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dirangsang melalui kegiatan bermain. Untuk itu perlu diciptakan suatu kondisi yang memungkinkan anak dapat bermain dengan aman dan sehat yaitu lingkungan yang ramah anak.
Ditahun Kedua ini, Pemberdayaan Masyarakat dilingkungan RT.04 RW.02 di fokuskan kepada "Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak".
April 2022, Pengurus RT.04 RW.02 memfasilitasi prasarana untuk membuka usaha untuk ibu ibu rumah tangga, sebagai bentuk pemberdayan perempuan. "Gang Senggol" tempat usaha yang dikelola oleh perkumpulan PKK ini menjadi tempat untuk melakukan kegiatan usaha dibidang kuliner secara berkelompok (Kelompok Usaha). Upaya tersebut, agar seluruh masyarakat bisa berdaya dan bisa terpacu untuk menciptakan peluang usaha di tingkat RT. Selain itu juga bisa meningkatkan potensi ekonomi warga. (baca juga : Gang Senggol, Bersama, Berkarya, Berjaya...)
Oktober 2022, Selaras dengan cita cita warga Jl. Pekalongan Dalam yang berkeinginan menjadikan lingkungannya sebagai lingkungan yang ramah anak, maka perlu diadakannya komunitas sebagai wadah edukasi kepada anak anak dilingkungan RT.04 RW.02, selengkapnya baca Sekilas Tentang ACE...